Gerbang Ramadan sudah ada di depan mata, saatnya kembali menjalani
ibadah puasa bagi umat Islam. Menahan nafsu sebulan penuh merupakan
ujian yang harus dijalani. Agar tetap kuat selama Ramadan, mungkin kita
bisa belajar dari pohon jati.
Alkisah, ketika kuda masih jadi satu-satunya alat transportasi dan banyak orang masih berpergian ke tempat yang jauh dengan berjalan kaki, demikian pula yang dilakukan dua pengelana ini. Yang satu janggutnya panjang memutih dan pria satunya masih muda berbadan tegap. Mereka adalah guru dan murid yang melintasi hutan-hutan di pulau Jawa.
Alkisah, ketika kuda masih jadi satu-satunya alat transportasi dan banyak orang masih berpergian ke tempat yang jauh dengan berjalan kaki, demikian pula yang dilakukan dua pengelana ini. Yang satu janggutnya panjang memutih dan pria satunya masih muda berbadan tegap. Mereka adalah guru dan murid yang melintasi hutan-hutan di pulau Jawa.
Ilustrasi pohon jati / lensaindonesia.com |
Berbulan-bulan mereka berjalan melewati hutan dan perkebunan. Sampai
suatu saat kembali berada di sebuah hutan jati. Cuaca sangat panas, rasa
haus dan lapar lebih cepat terasa.
Sang murid melihat pohon-pohon jati yang meranggas kering. Pohon-pohon jati itu melepaskan dedaunannya. Daun-daun kecoklatan terbang dan terhempas ringan di atas tanah. Lantai hutan jati terlihat penuh dengan daun lebar kering berwarna coklat muda yang berserakan.
Sang murid melihat pohon-pohon jati yang meranggas kering. Pohon-pohon jati itu melepaskan dedaunannya. Daun-daun kecoklatan terbang dan terhempas ringan di atas tanah. Lantai hutan jati terlihat penuh dengan daun lebar kering berwarna coklat muda yang berserakan.